Thursday, December 29, 2011

Mereka yang Tak Berdosa


Wajah polosnya, senyum lugunya, teriakan agresifnya, hiperaktif gerakannya, tangisan manjanya, rengekan saat mereka berebut mainan.

Tatapan pengharapan sedikit kasih sayang, kerinduan hangatnya sentuhan seorang ibu, keinginan untuk mendapat belaian mesra seorang ayah. Musnah sudah. Ketika dua orang manusia yang tak bertanggungjawab berusaha membuat mereka, dan begitu mereka terlahir, dengan mudahnya melepaskannya.

Dimana fase pertumbuhan mereka yang seharusnya terpenuhi, mereka dipaksakan untuk ‘dewasa’ bahwa realita memang terlalu kejam menantang untuk dijalani sendiri secara mandiri. Ironi.

Menjadi pribadi yang agresif dan keras karena jarang ada kelembutan yang menyentuh mereka. Manja? Mungkin kata itu yang tak pernah terlintas di otak mereka.

Mereka kehilangan kasih sayang yang layak, mereka kehilangan kehangatan yang seharusnya ada, mereka kehilangan hak pangan, mereka kehilangan masa pendidikan terbaik yang bisa mereka tempuh. Lalu tanggung jawab siapa? Pemerintah? Dinas sosial? Era globalisasi? Teknologi informasi yang terlalu cepat menyebar? Agama? Alim ulama? Para pengkhotbah? Atau apa?

Dengan mudahnya, meninggalkan mereka di rumah sakit, dengan mudahnya menitipkan mereka dan tak pernah menjenguknya sekalipun? Apakah kamu menyebut dirimu manusia? Dimana hati nuranimu? Kalian yang membuat mereka terlahir dan mana tanggung jawabmu? Pernahkah terpikir olehmu kalau kamu menjadi mereka?

Akankah kamu terus menerus melakukan hal yang tidak bisa kamu pertangunggjawabkan nantinya? Akankah kamu bisa bertanggungjawab jika memang lahir darimu seorang bayi dan kamu tidak yakin bisa merawatnya? Akankah kamu terus menerus menciptakan generasi tak berdosa seperti mereka? Ulahmu. Tanggung jawabmu.

1 comment: