apakah setiap alasan yang kau kemukakan aku harus terima...?
menerimamu menjadi suatu anugerah yang ternyata adalah musibah ketika kau coba hancurkan aku dengan nada nada melodi indah yang kau petikkan melalui gitarmu...?
apakah aku harus menjadi permisif ketika kau coba mencari kehangatan genggaman dari wanita yang terlalu indah dibanding aku itu...?
apakah aku harus menjadi pemaaf dengan mengijinkan kamu berdua dengannya untuk sekedar mencoba menanamkan benihmu padanya,,karena aku tak mampu....?
kau bilang aku hanya satu....
kau bilang aku tak tergantikan....
kau bilang kau selamanya hanya denganku....
tapi....
kau menipuku
kau melukaiku
kau menikamku
kau menemuinya di belakangku seolah aku buta dan tak tahu menahu tentang itu
kau bersamanya seolah aku tak pernah ada dalam hidupmu
kau menghubunginya di saat aku makan malam denganmu
selalu ada dia diantara aku dan kamu
mungkin memang api cemburu membakarku
karena amarah yang kupendam
atas nama pengkhianatan yang kau lakukan
Pram,,,aku membencimu....
-Lelakimu satu satunya Setya-