Friday, October 21, 2016

Karena Menjadi Ibu adalah Proses Belajar



Yes. I am a new mommy. Alhamdulillah. Dari sekian ide untuk nulis, baru yang ini terealisasikan. 3 minggu sudah malaikat kecil hadir dalam kehidupan saya. Berbagai rasa muncul setiap harinya, dari yang suka, stres, panik, parno, sedih, ketakutan dan lain lain sebagainya mewarnai hari – hari saya. Menjadi Ibu baru tidak mudah apalagi dengan kondisi yang berjauhan dengan suami seperti saya, namun Alhamdulillah nya, saya pulang ke rumah orang tua at least ada yang membantu saya merawat bayi hihii.




Alhamdulillah lagi, suami dapat libur dari kantor 3 minggu dan pas banget sehari setelah suami datang, baby Khay lahir. 3 minggu ditemani suami untuk jagain Khay adalah 3 minggu yang sempurna menurut saya hahaa. Karena suami sangat membantu sekali dalam menjaga Khay, bangun tengah malam, gantian gendong, menjemur baby Khay dan banyak hal lain yang bikin saya merasa dimanja.

Dan tibalah saat suami harus balik ke pulau sebrang. Selama 3 hari saya sempat stres, meragukan kemampuan diri untuk mengurus Khay secara mandiri. Meski di rumah orang tua, kedua orang tua saya bekerja jadi ga bisa terus – terusan bergantian dengan saya untuk ngejaga Khay juga. Belum lagi kekhawatiran akan sosok Papa di mata Khay, beberapa hari saya menangis, segala macam rasa campur aduk muncul. Dan di saat yang sama pula Khay jadi rewel, padahal selama ada papanya Khay hampir relatif tenang.

Karena mulai suntuk, saya curhat ke beberapa sahabat kuliah saya. Dan ternyata memang kebanyakan dari kami bersuamikan orang – orang sibuk yang  kadang susah membagi waktu untuk menjaga si kecil. Berbagi dengan sahabat dan memperoleh nasehat maupun saran mereka membuat saya berpikir kembali, bahwa apa yang saya khawatirkan dialami juga oleh berjuta ibu di luar sana dan merupakan hal yang wajar dialami oleh seorang  ibu baru. Maka saya merubah mindset saya dan mencoba berpikir positif bahwa Allah akan memampukan setiap ibu untuk mengatasi apa yang menjadi kendala dalam menjaga si kecil.


Alhamdulillah, sekarang saya lebih tenang dan santai dalam menjaga baby Khay, meski kadang masih ada sedikit parno nya. Selalu berdoa dan berdzikir bahwa Allah akan memampukan saya dalam menjaga Baby Khay membuat saya lebih percaya diri dalam menjaga Khay. Mengutip perkataan salah satu sahabat saya, bahwa menjadi ibu adalah proses pembelajaran, tidak ada yang sempurna maka tidak perlu terlalu khawatir ketika kita merasa tidak mampu menjadi ibu baru yang sempurna untuk anak kita.