Wednesday, October 7, 2015

Asap yang Mengabut




Sudah hampir 2 bulan asap menyelimuti berbagai daerah di Indonesia. Dan saya pun turut merasakan kabut asap tersebut. Satu minggu yang lalu tepatnya. Ketika saya dan suami bertemu di Pekanbaru. Sebelum memutuskan untuk berangkat ke Pekanbaru, saya memastikan bahwa penerbangan sudah dibuka di sana, namun setelah beberapa hari asap mereda, kabut asap mulai menebal lagi sampai sekarang. Alhamdulillah nya pesawat saya pesawat terakhir yang bisa mendarat di bandara SSK II, karena setelah itu jarak pandang di bandara menurun.
Wisata asap, kami menyebutnya. Karena memang ketika jalan jalan di Pekanbaru hawa yang nampak hanyalah asap yang menebal. Hari Sabtu kami pergi ke Kota Pelalawan, menjenguk saudara. Dan bebar saja, di sana kabut lebih tebal daripada di Pekanbaru.
Entah harus menyalahkan siapa? Para pengusaha yang mau untungnya saja? Pemerintah daerah? Pemerintah pusat? Atau Presiden? Korban sudah banyak berjatuhan, kejadian ISPA semakin tinggi, dikhawatirkan pada bayi dan balita dapat menyebabkan infeski saluran napas bawah yang jika tidak mendapatkan pertolongan segera bisa menimbulkan keadaan yang semakin parah. 

 
Seharusnya pemerintah punya POWER untuk menyelesaikan, namun entah mengapa saya merasa pemerintah sekarang kurang tegas dalam mengatasi kejadian ini. Dan mungkin banyak faktor yang mempengaruhi ketidaktegasan ini dan entah apa faktor – faktor tersebut? I do not really want to speculate. Yang pasti kita doakan pemerintah kita punya keberanian dan ketegasan untuk menanggulangi bencana ini. Setahun yang lalu penanggulanagan bisa lebih cepat, kenapa tahun ini tidak?
Semoga Allah membukakan jalan bagi semua pihak yang berupaya menanggulangi bencana ini dan semoga Allah mengampuni dosa dosa para pemimpin dan kita semua sebagai manusia yang suka khilaf dan banyak dosa.

Allahul musta’an.

3 comments:

  1. wahh nana bisa ngelihat dan ngerasain langsung ya dsana
    aku disini cuma kebayang aja,.. udah sedih banget rasanya
    gimana disana ya... :(
    come on pemerintah ... !

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes, emang sedih kalo kesana, but Alhamdulillah sudah mulai mereda sekarang

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete